Breaking News
Menanti Langkah Politik PDIP, Koalisi atau Oposisi Dibahas dalam Rakernas Mei | Tim Penyelamat Palestina Temukan Dugaan Pencurian Organ oleh Israel | Indra Mukhlis Adnan Berpulang, Ketua DPRD Inhil Ikut Berduka Cita | Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes | Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong | Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal Minggu, 28 April 2024

 
Masih Ingat Pria yang Publikasikan Video Awal Covid-19? Begini Kabar Terkininya
Selasa, 02-05-2023 - 07:16:56 WIB

RIAUTRUST - Pihak berwenang China pada Minggu (30/4/2023) dikabarkan telah membebaskan seorang pria yang dipenjara selama tiga tahun akibat dugaan mempublikasikan video rumah sakit dan jenazah yang penuh sesak selama wabah COVID-19. Hal itu diumumkan oleh kerabat pria tersebut.

Fang Bin dan anggota masyarakat lainnya yang dijuluki 'wartawan atau jurnalis warga' memposting rincian pandemi pada awal tahun 2020 di internet dan media sosial. Hal itu mempermalukan pejabat China yang menghadapi kritik karena gagal mengendalikan wabah tersebut.

Video terakhir Fang --seorang penjual pakaian tradisional Tiongkok-- yang diposting di Twitter adalah selembar kertas bertuliskan, "Semua warga menentang, menyerahkan kembali kekuasaan kepada rakyat."

Kasus Fang adalah bagian dari tindakan keras Beijing terhadap kritik terhadap penanganan awal pandemi di China, karena Partai Komunis yang berkuasa berusaha untuk mengontrol narasi negara atas wabah tersebut.

Menurut sejumlah laporan yang dihimpun oleh kantor berita The Associated Press, pria itu telah dibebaskan pada Minggu 30 April, menurut dua orang yang tidak mau disebutkan namanya karena takut akan konsekuensi dari pemerintah.

Salah satu dari mereka mengatakan Fang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena "memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah", tuduhan ambigu yang biasanya digunakan terhadap pembangkang politik, demikian seperti dikutip dari Channelnewsasia (30/4).

Associated Press tidak dapat mengkonfirmasi pembebasannya secara independen dan tidak dapat mengkonfirmasi detailnya dengan pihak berwenang.

Dua kantor biro keamanan publik Wuhan tidak memberikan nomor telepon kantor informasi mereka atau menjawab pertanyaan apa pun. Panggilan telepon ke pengadilan yang dilaporkan menjatuhkan hukuman kepada Fang berdering, namun tidak dijawab. Seorang wanita dari pengadilan lain yang dilaporkan menangani banding Fang mengatakan dia tidak berwenang untuk menjawab pertanyaan.

Pandemi

Pada awal tahun 2020, wabah COVID-19 awal melumpuhkan kota Wuhan, rumah bagi 11 juta penduduk, di provinsi Hubei, China tengah. Di bawah penguncian 76 hari, jalan-jalannya sepi selama berbulan-bulan, kecuali ambulans dan petugas keamanan.

Pada tahun 2020, sejumlah kecil jurnalis warga mencoba untuk menceritakan kisah mereka dan kisah orang lain dengan telepon pintar dan akun media sosial, menentang monopoli informasi yang diawasi ketat oleh Partai Komunis.

Meskipun pergerakan mereka kecil, skala aktivitas yang mereka lakukan belum pernah terjadi sebelumnya dalam wabah penyakit atau bencana besar sebelumnya di Tiongkok.

Tetapi informasi yang mereka sebarkan segera membuat mereka mendapat masalah. Fang dan jurnalis warga lainnya, Chen Qiushi, menghilang pada bulan Februari 2020.

Chen muncul kembali di umpan video langsung temannya di YouTube pada September 2021. Ia mengatakan bahwa kini dia menderita depresi. Namun Chen tidak memberikan rincian tentang kepergiannya yang mendadak selama hampir 2 tahun.

Wartawan warga lainnya, Zhang Zhan, yang juga telah melaporkan tahap awal wabah, dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas tuduhan berkelahi dan memprovokasi masalah pada Desember 2020. Sekitar delapan bulan kemudian, pengacaranya mengatakan dia sakit setelah melakukan mogok makan jangka panjang.

Sumber
Liputan6.com




 
Berita Lainnya :
  • Menanti Langkah Politik PDIP, Koalisi atau Oposisi Dibahas dalam Rakernas Mei
  • Tim Penyelamat Palestina Temukan Dugaan Pencurian Organ oleh Israel
  • Indra Mukhlis Adnan Berpulang, Ketua DPRD Inhil Ikut Berduka Cita
  • Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
  • Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Menanti Langkah Politik PDIP, Koalisi atau Oposisi Dibahas dalam Rakernas Mei
    #2 Tim Penyelamat Palestina Temukan Dugaan Pencurian Organ oleh Israel
    #3 Indra Mukhlis Adnan Berpulang, Ketua DPRD Inhil Ikut Berduka Cita
    #4 Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
    #5 Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
    #6 Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
    #7 Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
    #8 AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
    #9 Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai
    #10 Penetapan NIP PPPK Pemprov Riau 2023 Masih Diproses BKN
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved