Breaking News
Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes | Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong | Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal | Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM | AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023 | Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai Jumat, 26 April 2024

 
Masjid-Masjid Ottoman di Yunani Diubah Jadi Museum, Sejarawan Turki Bereaksi Keras
Selasa, 14-03-2023 - 09:19:28 WIB

ISTANBUL – Para sejarawan dan peneliti Turki mengecam praktik Yunani yang menutup masjid bersejarah di negara itu yang dibangun sejak zaman Ottoman.

Mereka mencap apa yang dilakukan Yunani itu sebagai tindakan yang melanggar prinsip timbal balik dalam memberikan kebebasan beragama.

"Komunitas Kristen dapat dengan bebas melakukan ibadah di gereja-gereja di Cesme, tetapi umat Islam tidak dapat melakukan sholat di masjid-masjid tua di Chios,” keluh Sabri Can Sannav seorang akademisi dari departemen sejarah Universitas Trakya Turki seperti dilansir Daily Sabah pada Selasa (14/3/2023).

Sannav menunjukkan perbedaan antara kebebasan beragama di kota resor populer Turki dan pulau Yunani yang terletak hanya beberapa mil jauhnya dari Cesme.

Para ahli mengatakan Yunani gagal mematuhi timbal balik dalam mengamankan hak-hak keagamaan komunitas Muslim, sementara negara-negara lain seperti Turki menunjukkan rasa hormat terhadap warisan bersejarah Kristen yang dimiliki mereka.

Meskipun Yunani dan Turki tampak saling menghangat setelah gempa bumi 6 Februari di selatan Turki yang memicu simpati dari tetangga baratnya, tetapi masjid peninggalan Ottoman menjadi titik pertikaian di antara keduanya.

Turki di masa lalu mengkritik Athena karena merampas hak minoritas Muslim dan membiarkan bangunan era Ottoman, termasuk masjid rusak parah. Sannav mengatakan Masjid Mecidiye, yang diubah menjadi Museum Bizantium Chios pada 1912, sebagian besar kehilangan fiturnya sebagai masjid.  

"Sejak itu telah mengalami restorasi beberapa kali yang menghasilkan transformasi besar-besaran," katanya.

Museum tersebut sekarang menjadi tempat artefak Kristen dan batu nisan Muslim dan Yahudi. Masjid Mecidiye adalah satu-satunya bangunan era Ottoman yang tersisa. sebagian besar utuh di Chios.

"Masjid Mecidiye ditutup sementara umat Kristen dapat mengadakan kebaktian di gereja Aya Haralambos di Cesme setelah 100 tahun," kata Sannav.  

"Yunani harus lebih sensitif tentang masalah ini. Setiap negara anggota Uni Eropa menghargai kebebasan dan kesetaraan beragama, apa pun keyakinannya. Turki bukan anggota UE seperti Yunani tetapi masih menjalankan kebebasan beragama. Yunani harus menjawab pertanyaan mengapa umat Islam tidak dapat berdoa di Mecidiye atau masjid tertutup lainnya sementara komunitas Kristen dapat berdoa di gereja-gereja di Turki,” katanya.

Neval Konuk, seorang profesor arsitektur dari Universitas Marmara yang menulis sebuah buku tentang arsitektur Ottoman yang terletak di beberapa pulau Yunani, mengatakan empat masjid kekaisaran Ottoman bertahan dalam ujian waktu di Chios tetapi tidak ada yang memenuhi tujuan aslinya.  

“Salah satunya gudang untuk bengkel alat listrik, Mecidiye museum, sedangkan dua lainnya digunakan untuk menyimpan artefak hasil penggalian arkeologi,” ujarnya.

Konuk mengatakan Yunani mengikuti kebijakan mengabaikan struktur Ottoman-Turki di dalam perbatasannya.  

"Semua bangunan yang berasal dari era Ottoman secara resmi terdaftar sebagai arsitektur Muslim. Mereka mengabaikan begitu saja latar belakang umat Islam tersebut. Mereka tentu saja bukan Muslim India, Pakistan, atau Arab,” katanya.  

Dia mencatat bahwa catatan Yunani menunjukkan 8.500 bangunan dibangun selama pemerintahan Ottoman, sementara Yunani mengabaikan bangunan Ottoman yang dibangun pada periode setelah pemberontakan Yunani tahun 1821 melawan Ottoman. Dia mengatakan penelitiannya menyoroti bahwa sekitar 20 ribu bangunan ada di Yunani meskipun ada kebijakan pembongkaran yang disengaja dan faktor lainnya.

Dia juga mencatat bahwa kebijakan Yunani melibatkan restorasi bangunan era Ottoman yang tidak wajar yang menghapus jejak tujuan awal bangunan. "Beberapa dipugar sedemikian rupa agar menyerupai arsitektur Bizantium," katanya.

Di Chios, Konuk mengatakan pulau itu diperintah Ottoman dari 1566 hingga 1912 tetapi anehnya, pulau itu hanya menampung satu pemakaman Ottoman, sementara batu nisan yang dikumpulkan dari kuburan lain tampaknya sengaja dipindahkan ditempatkan secara acak di area yang berfungsi sebagai semacam tempat terbuka.

“Mereka menghapus menara masjid atau prasasti. Di bangunan publik bersejarah, kami melihat jejak arsitektur yang menunjukkan bahwa itu adalah tengara era Ottoman, plester digunakan untuk menutupi jejak tersebut,” katanya.   


Sumber
Republika




 
Berita Lainnya :
  • Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
  • Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
  • Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
  • Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
  • AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
    #2 Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
    #3 Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
    #4 Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
    #5 AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
    #6 Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai
    #7 Penetapan NIP PPPK Pemprov Riau 2023 Masih Diproses BKN
    #8 Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab
    #9 Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa
    #10 Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved