Breaking News
Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes | Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong | Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal | Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM | AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023 | Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai Jumat, 26 April 2024

 
Lokasi Paling Aman dari Serangan Serangan Nuklir Menurut Ilmuwan, Ini Daftarnya
Rabu, 15-02-2023 - 07:45:29 WIB

RIAUTRUST.com - Ilmuwan baru-baru ini mengungkap Australia dan Selandia Baru menjadi tempat paling aman dari serangan nuklir dan membantu membangun kembali peradaban manusia yang runtuh.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Risk Analysis ini menemukan, hanya ada beberapa negara kepulauan yang dapat terus menghasilkan cukup makanan untuk memberi makan penduduknya setelah perang nuklir, letusan gunung berapi mahadahsyat, atau hantaman asteroid.

Negara-negara ini tidak hanya mencakup Australia dan Selandia Baru, tetapi juga Islandia, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu.

Para peneliti menulis, kemungkinan akan ada tempat di mana orang akan selamat di sekitar planet ini bahkan dalam skenario yang paling parah. Mereka membandingkan 38 negara kepulauan dengan 13 faktor yang menurut mereka akan memprediksi negara mana yang memiliki peluang terbaik untuk bertahan hidup di dunia pasca-apokaliptik.

Para penulis penelitian menemukan, Australia dan Selandia Baru berada di posisi paling atas karena keduanya merupakan produsen pertanian yang kuat dan jauh dari kemungkinan lokasi jatuhnya nuklir di belahan bumi utara. Namun secara keseluruhan, Australia yang berada di posisi teratas.

"Penyangga pasokan makanan Australia sangat besar, dengan potensi untuk memberi makan puluhan juta orang tambahan," demikian bunyi penelitian tersebut, dikutip dari laman NDTV.

Para peneliti mencatat, infrastruktur Australia yang relatif baik, surplus energi yang besar, keamanan kesehatan yang tinggi, dan anggaran pertahanan semuanya membantu mendorongnya ke posisi teratas.

Kendati demikian, para peneliti mengatakan Australia memiliki satu faktor utama yang menjadi penghambat yaitu hubungan militernya yang relatif dekat dengan Inggris dan Amerika Serikat sehingga membuatnya lebih mungkin menjadi target dalam perang nuklir. Di bidang ini, Selandia Baru menunjukkan beberapa keuntungan karena statusnya yang sudah lama bebas nuklir, tulis para peneliti.

"Kami memiliki ekonomi ekspor makanan super efisien yang dapat memberi makan warga Selandia Baru berkali-kali lipat hanya dari ekspor," kata salah satu penulis studi tersebut, Profesor Nick Wilson dari Universitas Otago, Wellington.

Wilson juga menambahkan, bahkan dalam skenario terburuk - pengurangan 61 persen panen selama musim dingin nuklir yang berkepanjangan (sesuatu yang diyakini para ilmuwan akan terjadi setelah perang atom skala besar) - Selandia Baru masih memiliki cukup makanan.

Negara-negara kepulauan lain akan mampu menghasilkan makanan yang cukup dalam krisis seperti itu, namun kemungkinan runtuhnya industri dan kohesi sosial membuat ketahanan mereka diragukan, tulis para peneliti.

Penelitian ini juga meramalkan bahwa jika terjadi kiamat nuklir, China, Rusia, dan AS bakal mengalami penurunan produksi pangan smapai 97 persen di bawah model nuklir musim dingin dan akan terpaksa bergantung pada teknologi produksi pangan baru.

Sumber     :     
Merdeka.com




 
Berita Lainnya :
  • Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
  • Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
  • Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
  • Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
  • AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim Ibu, Polisi Duga Ada Kelalaian Nakes
    #2 Oknum Wartawan Ini Menjadi Otak Investasi Bodong
    #3 Panen Raya Melon di Siak Kecil, Bupati Ajak Kelola Lahan Secara Optimal
    #4 Amnesty International: Artificial Intelligence Jadi Ancaman Baru bagi HAM
    #5 AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
    #6 Visa Jemaah Calon Haji Riau Dicetak, 6 Kloter Sudah Selesai
    #7 Penetapan NIP PPPK Pemprov Riau 2023 Masih Diproses BKN
    #8 Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab
    #9 Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa
    #10 Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved