PEKANBARU - Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Riau, Parisman Ihwan, mengaku sepakat dengan pernyataan Wakil Komisaris Utama (Komut) Hutama Karya, Lukman Edy (LE) terkait pekerjaan di Jalan Tol Trans Sumatera (JLTS).
Dikatakan Parisman, dia menerima banyak sekali laporan dan keluhan-keluhan dari para kontraktor lokal, dimana mereka seperti dicuekin, tidak mendapatkan bagian pekerjaan di proyek jangka panjang tersebut.
"Pelaksanaan pekerjaan minor atau dibawah Rp 15 miliar sesuai arahan menteri BUMN mestinya dikerjakan oleh kontraktor lokal, tapi kenyataannya banyak pekerjaan tersebut diberikan ke kontraktor dari luar Riau, ada yang dari Sumatera Utara, ada juga yang dari Jakarta, benar yang dikatakan LE itu," kata Parisman, Ahad (22/8/2021).
Dicontohkannya, untuk jasa penanaman rumput untuk pengaman tebing atau bekas timbunan, pembuatan marka jalan dan lainnya, HKI masih menggunakan jasa rekanan dari luar Riau.
"Masa kontraktor lokal Riau tidak bisa mengerjakan yang begituan dan masih banyak lagi pekerjaan yang kecil-kecil yang semestinya bisa dikerjakan oleh kontraktor lokal di Riau," ketusnya.
"Ada apa dengan HKI? Sementara Menteri BUMN, Pak Erick Thohir minta supaya BUMN merangkul kontraktor lokal. Jadi, apa yang dikatakan LE itulah fakta sebenarnya, baik di Jalan Tol Pekanbaru - Dumai, ataupun Pekanbaru - Bangkinang," cakapnya lagi.
Mestinya, kata pria yang akrab disapa Iwan Patah ini mengatakan, HKI bisa merangkul kontraktor lokal supaya tenaga-tenaga kerja dari lokal bisa terakomodir. Sehingga, roda perekonomian masyarakat tetap tumbuh uang beredarnya di Riau Apalagi, saat ini kondisi pandemi Covid-19.
"Kalau tak salah saya, proyek di bawah Rp 2,5 miliar itu kewenangan General Manager (GM), seharusnya ini dikasih ke pengusaha lokal. Lokusnya di Riau, harus diutamakan orang Riau," tukasnya.
Sebelumnya, Wakil Komisaris Utama (Komut) Hutama Karya, Lukman Edy mengatakan, bahwa pengusaha di Riau kurang mendapat tempat di proyek Tol, dan perusahaan dari luar Riau misalnya Jakarta dan Medan yang lebih banyak mendapatkan porsi.
(CAKAPLAH)
Komentar Anda :