Breaking News
Adzan untuk Bayi Lahir dan Mayit Saat Dikubur Dilarang? Ini Penjelasan Mazhab Syafii | Dokter Imbau Stop Berikan Parasetamol ke Anak yang Demam Pascaimunisasi | Kalah dari Irak, Indonesia Harus Jalani Laga Playoff untuk Tiket Olimpiade | Jalin Kerja Sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia,Ini Harapan Rektor UNRI | Catat, Berikut Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru SMA dan SMK Negeri di Provinsi | BMKG : Hujan Disertai Petir Masih Berpotensi di Sebagian Wilayah Riau Sabtu, 4 Mei 2024

 
Beda dari PBNU, PKS Nilai Salam Agama Lain Bukan Toleransi
Senin, 11-11-2019 - 13:56:57 WIB

JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera merespons imbauan MUI Jawa Timur yang meminta umat Islam dan pejabat muslim untuk tidak mengucapkan salam agama lain dalam sebuah acara resmi.

Mardani mengatakan pengucapan salam agama lain oleh pejabat muslim dalam acara resmi tak bisa disebut sebagai sikap toleransi. Menurut Mardani, sikap toleransi tak serta merta bisa disangkutpautkan terhadap urusan agama.

"Toleransi tidak menyangkut urusan agama," kata Mardani kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/11).

Hal itu berbeda dengan pernyataan PBNU yang menyebut pengucapan salam agama lain merupakan simbol toleransi.

Lebih jauh, Mardani memandang bahwa ajaran agama, termasuk dalam pengucapan salam, tak bisa dicampuradukkan dengan aspek lainnya. Karenanya dia menilai perlu dipelajari lebih dalam seruan MUI Jatim tersebut. Sebab MUI merupakan pemegang otoritas tertinggi dalam fatwa keagamaan.

"Kita perlu dengan penuh kejernihan mempelajari dan mendengar apa yang menjadi dasar [pernyataan MUI]," kata dia.

Meski begitu, dia menyebut partainya tak bisa melarang semua pejabat publik untuk mengikuti imbauan MUI Jawa Timur menghindari mengucapkan salam agama lain dalam acara resmi. Ia menyerahkan keputusan itu pada kebijakan masing-masing kepala daerah.

"Diserahkan pada kebijakan masing-masing [pejabat publik]," ujar dia.

Sebelumnya, MUI Jatim mengimbau umat Islam dan para pemangku kebijakan atau pejabat untuk menghindari pengucapan salam dari agama lain saat membuka acara resmi. Pernyataan itu ditulis melalui surat edaran yang ditandatangani Ketua KH. Abdusshomad Buchori dan Sekretaris Umum Ainul Yaqin.

Imbauan itu merupakan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI di Nusa Tenggara Barat, 11-13 Oktober 2019 lalu yang dituangkan dalam surat bernomor 110/MUI/JTM/2019.

Sekjen MUI Anwar Abbas menilai MUI Jawa Timur telah mengambil sikap yang tepat ketika mengimbau umat muslim memberi salam dalam agama lain. Dia menilai itu sudah sesuai dengan ajaran Alquran dan Alhadis.

"Oleh karena itu kalau ada orang Islam dan orang yang beriman kepada Allah berdoa dan meminta pertolongan kepada selain Allah SWT maka murka Tuhan pasti akan menimpa diri mereka," ujar Anwar.

Pendapat berbeda diutarakan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini. Dia mengatakan bahwa pengucapan salam dalam agama lain merupakan suatu budaya yang memang selama ini dilakukan banyak pihak.

PBNU menilai budaya itu sebagai bentuk persaudaraan kebangsaan atau ukhuwah wathoniyyah.

"Sebagai salam kebangsaan yang tentu semua para tokoh atau pemimpin bermaksud untuk mempersatukan, sepanjang yang saya lihat dari berbagai forum tidak ada satu pun yang berniat menistakan, melecehkan, atau menodai," kata Helmy lewat keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Minggu (10/11).

(cnnindonesia)



 
Berita Lainnya :
  • Adzan untuk Bayi Lahir dan Mayit Saat Dikubur Dilarang? Ini Penjelasan Mazhab Syafii
  • Dokter Imbau Stop Berikan Parasetamol ke Anak yang Demam Pascaimunisasi
  • Kalah dari Irak, Indonesia Harus Jalani Laga Playoff untuk Tiket Olimpiade
  • Jalin Kerja Sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia,Ini Harapan Rektor UNRI
  • Catat, Berikut Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru SMA dan SMK Negeri di Provinsi
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Adzan untuk Bayi Lahir dan Mayit Saat Dikubur Dilarang? Ini Penjelasan Mazhab Syafii
    #2 Dokter Imbau Stop Berikan Parasetamol ke Anak yang Demam Pascaimunisasi
    #3 Kalah dari Irak, Indonesia Harus Jalani Laga Playoff untuk Tiket Olimpiade
    #4 Jalin Kerja Sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia,Ini Harapan Rektor UNRI
    #5 Catat, Berikut Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru SMA dan SMK Negeri di Provinsi
    #6 BMKG : Hujan Disertai Petir Masih Berpotensi di Sebagian Wilayah Riau
    #7 Kitab Ini Ramal Israel Tamat pada 2022, Tanda Sebenarnya Mereka Sudah Hancur?
    #8 Bagaimana Islam Memandang Musik?
    #9 Microsoft Investasi Rp27,6 Triliun Untuk Pengembangan Cloud dan AI di Indonesia
    #10 Refly Harun Khawatir Jika Semua Parpol Dukung Prabowo-Gibran
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved