PEKANBARU - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-September 2019 ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 64,63 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
"Dan yang terbesar itu adalah Tiongkok," ujar Kepala BPS Riau, Misparuddin, kepada CAKAPLAH.COM Selasa (5/11/2019).
Ia merincikan, 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok yakni US$ 1.50 miliar (18,06 persen), selanjutnya India US$ 1.00 miliar (12,02 persen), Belanda US$ 604.66 juta (7,26 persen), Malaysia US$ 496.89 juta (5,97 persen), dan Pakistan US$ 405.44 juta (4,87 persen).
"Dengan kontribusi kelima negara tersebut mencapai 48,17 persen," ungkapnya.
Sementara itu, untuk lima negara lainnya hanya memberikan kontribusi sebesar 16,46 persen.
Rinciannya adalah Amerika Serikat US$ 307.199,13 (3,69 persen), Bangladesh US$ 297.497,91 (3,57 persen), Spanyol US$ 276.430,94 (3,32 persen), Singapura US$ 255.183,69 (3,06 persen) dan Myanmar US$ 234.122,58 (2,81 persen).
Dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan September 2019 dibanding bulan Agustus 2019, sebanyak 7 negara mengalami kenaikan dan 3 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara India sebesar US$ 69.20 juta, Pakistan US$ 28.40 juta, Belanda US$ 19.09 juta, dan Spanyol US$ 7.73 juta. Sedangkan penurunan ekspor terjadi ke negara Tiongkok sebesar US$ 32.98 juta, Malaysia US$ 10.58 juta, dan Amerika Serikat US$ 1.32 juta," pungkasnya. (CAKAPLAH)