Breaking News
IKMR Dumai Galang Bantuan untuk Musibah Sumbar | Malu Negaranya Dukung Perang Israel di Gaza, Mayor AD Amerika Mundur | Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran | Kepala BKD Riau: Tinggal 6 Orang Lagi, Penetapan NIP PPPK Tahun 2023 Hampir Rampung | Bupati Pelalawan Zukri Lantik Sebanyak 280 PPPK Tenaga Guru dan Kesehatan | Hadiri Wisuda Ponpes Amanah Tarbiyah Islamiyah, Wabup Husni Narap Lanjutkan ke Sekolah Agama Kamis, 16 Mei 2024

 
ADVERTORIAL PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS
Dukung Indonesia Lumbung Pangan di 2045, 2.000 Hektar Lahan Sagu di Bengkalis Dimaksimalkan
Kamis, 18-04-2019 - 07:49:24 WIB
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis Syafrizan, SSi, MT, MSc

BENGKALIS - Indonesia merupakan sebuah Negara agraris yang memiliki lahan yang sangat baik dan subur untuk dikembangkan hasil pertaniannya. Salah satunya adalah pengembangan tanaman padi, sagu dan makanan pokok lainnya.

Begitu halnya juga di Kabupaten Bengkalis, selain dikenal sebagai daerah penghasil tanaman padi sebagai sumber makanan pokok, juga turut sebagai daerah penghasil sagu yang terus dikembangkan oleh pemerintah daerah, dalam hal ini melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis.

Sekurang-kurangnya ada tiga kecamatan di Kabupaten Bengkalis yang dikenal sebagai daerah penghasil sagu terbesar di daerah ini. Ketiga kecamatan itu adalah Kecamatan Bantan, Bengkalis dan Rupat yang memiliki lahan sagu lebih kurang seluas 2000 hektar, dan sebagai pemasok sagu di Negeri Junjungan ini.

Tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Bengkalis, sagu-sagu yang dihasilkan dari Kabupaten Bengkalis ini juga turut merahmah di sejumlah daerah di Riau dan mendapat tempat di pasar-pasar yang ada.

Kalau dicermati, nasi adalah salah satu jenis makanan pokok yang dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat Indonesia, serta sekitar 50 persen penduduk dunia. Rice (nasi) merupakan nama internasional yang diambil dari bahasa Inggris sebenarnya diadopsi dari bahasa Prancis yaitu "Riz" yang merupakan turunan bahasa latin Oriza.

Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia, nasi adalah makanan pokok yang berhubungan dengan beras dan padi. Istilah nama "Padi' lebih mengarah ke tanaman dengan nama ilmiah Oryza sedangkan kata “Beras” digunakan untuk padi yang kulitnya telah dikupas, sedangkan kata “Nasi” digunakan untuk beras yang telah dimasak.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis Syafrizan, SSi, MT, MSc saat diwawancarai baru-baru ini mengatakan, bahwa pihaknya mendukung cita-cita Indonesia yang akan mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan pada tahun 2045 mendatang. Melalui pengembangan tanaman pangan dari sektor sagu selain padi ini, diupayakan Bengkalis akan mampu menopang ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bengkalis.

“Nah, Indonesia bercita-cita pada 2045 lumbung pangan akan diadakan diindonesia. Saya yakin upaya itu akan terwujud,” sebut Sayfrizan optimis sembari mengatakan jika di Kabupaten Bengkalis saat ini tersedia lahan seluas 2000 hektar sagu yang saat ini terus dikembangkan dalam menghasilkan sagu dengan kualitas baik.

Seperti dikatakan Syafrizan, selama ini masyarakat selalu mengutamakan nasi sebagai kebutuhan makanan pokok sehari-hari. Bahkan tanpa disadari seseorang itu belum dikatakan makan kalau seblum mengkonsumsi nasi, walaupun sudah makan makanan yang lain. Kebiasaan inilah yang coba diberikan pemahaman oleh pihaknya bahwa sagu juga merupakan makanan pokok yang juga mengenyangkan.

“Nasi itu sebenarnya bisa mempercepat pembentukan urin, sehingga dengan kata lain nasi putih termasuk diuretik. Sementara Sagu memang tidak mengandung banyak vitamin dan mineral, namun meski sedikit sagu masih memiliki beberapa kandungan vitamin dan mineral,” jelas Syafrizan lagi.

Walaupun tergolong bukan makanan yang rendah kalori dan sumber protein serta serat yang baik, namun menurut Syafrizan jika kandungan sagu mengandung lemak jenuh yang sangat sedikit. Kalau Nasi merupakan makanan pokok sehari-hari mayoritas masyarakat Indonesia juga bermanfaat sebagai anti-inflamasi. Nasi putih mengandung mineral mangan yang berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh dan zat gizi thiamin yang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kognitif.

Di bagian lain Syafrizan juga menyinggung soal kesehatan, di mana pada penderita gangguan ginjal atau tekanan darah tinggi, biasanya menjadikan nasi putih sebagai menu makanan karena nasi putih rendah akan sodium. Namun sebaiknya menghindari menu makanan yang terdiri dari nasi putih jika menderita penyakit diabetes.

"Hal ini dikarenakan nasi putih tinggi akan kandungan karbohidrat dan tinggi akan kadar glikemik. Sebagai menu alternatif pengganti nasi putih kita bisa mengonsumsi beras merah yang kadar glikemik lebih rendah daripada nasi putih," jelasnya lagi.

Keterangan foto tidak tersedia.
Berbagai jenis resep makanan selain beras, yakni bahan baku sagu

Syafrizan menambahkan, di tahun 2018 Kabupaten Bengkalis mendapatkan bantuan dari APBN, Program Pengembangan Bahan Pokok Lokal, dan pihaknya berinisiatif untuk mengolah sagu yang dihasilkan di daerah ini untuk menjadi beberapa makanan yang bisa dijadikan sebagai makanan pokok.

“Sagu ini sangat baik. Bahkan tingkat lemaknya sangat rendah. sementara nilai gizi yang terkandung didalam sagu juga sangat baik,” imbuhnya lagi.

“Sebenarnya, sagu mengandung kalori lebih rendah ketimbang nasi. Kami mulai menciptakan beraneka ragam makanan yang terbuat dari sagu, seperti mie sagu, kue sagu, mie instan yang terbuat dari sagu lebih sehat. Kita juga telah berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK dalam mengolah makanan sagu ini, termasuk memanfaatkan buah-buhan yang lain, seperti umbi-umbian, jagung, sireal dan bahan atau buah yang lain,” katanya lagi.

Terkait pengembangan lahan pertanian untuk dijadikan lahan sagu yang baik, menurut Syafrizan ada sekitar 1,3 juta hektar lahan yang ada di Riau ini dapat dimanfaatkan. Di lahan tersebut dapat ditanami sayuran, buah-buhan dan berternak. Pihaknya juga sudah melakukan perubahan itu dimulai dari masyarakat, termasuk ibu-ibu PKK dengan membentuk kelompok-kelompok yang terus berkarya dan berkolaborasi untuk menghasilkan ide-ide yang nantinya dapat meningkatkan prekonomian masyarakat.

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis Susi Hartati SP, MSI turut menambahkan, dalam mengolah makanan sagu ini, Kabupaten Bengkalis pernah berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Provinsi Riau tahun 2018. Lomba yang digelar di Balai Pelangi Gubenuran, jalan Diponegoro Pekanbaru, diikuti 12 Tim Pengerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TP-PKK) se-Provinsi Riau.

“Alhamdulillah, ini membuktikan jika sebenarnya sagu merupakan makanan yang juga dapat diperhitungkan sebagai makanan pokok. Kita akan selalu berupaya agar memasyarakatkan sagu ini sebagai salah satu makanan yang dapat dikembangkan,” kata Susi Hartati.

Gambar mungkin berisi: 1 orang
Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan Pangan Kabupaten Bengkalis Susi Hartati SP, MSI

Terkait Diversifikasi tentang pangan yang menciptakan berkreasi menu yang diciptakan, tersebut, Susi Hartati mengatakan jika semua pihak sangat mendukung hal itu. Bahkan para ibu-ibu PKK sangat bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing, karena ada 10 kelompok yang mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk memanfaatkan lahan sekitarnya.

"Kemenangan diraih olahan sagu ini setelah utusan TP-PKK didukung Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis berhasil mengumpulkan nilai 81,4 mengungguli kabupaten lainnya. Dengan kemenangan tersebut Kabupaten Bengkalis menjadi utusan Provinsi Riau dan berhak mengikuti Lomba Cipta Menu B2SA tingkat nasional,"ungkapnya lagi.

Selain itu kata Susi, saat ini beberpa masyarakat Bengkalis masih menggunakan sagu sebagai makanan pokok dalam menu sehari-harinya. Sagu bisa diolah dalam berbagai macam bentuk, mulai dari tepung, gula, bahkan beras sagu.

"Sebagai salah satu makanan pokok masyarakat di Indonesia, sagu memang memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh. Jadi jangan heran jika manfaat sagu untuk kesehatan pun sangat berlimpah," katanya, sembari menjelaskan jika kandungan nutrisi dalam sagu sendiri memiliki nutrisi terbanyak, diantaranya karbohidrat murni. Karbohidrat ini masuk dalam kategori makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak untuk bahan energi dan fungsi otak.

Sebagai tolak ukur, dalam 100 gram sagu jelas Susi Hartati, terdapat 86 gram karbohidrat yang terdiri dari 1 gram serat, 0,5 gram protein, 350 kalori, 3 miligram sodium, 5 miligram potasium, 0,2 gram lemak dengan total, 0,1 gram lemak jenuh.

Sagu memang tidak mengandung banyak vitamin dan mineral, namun meski sedikit sagu masih memiliki beberapa kandungan vitamin dan mineral. Walaupun tergolong bukan makanan yang rendah kalori dan sumber protein serta serat yang baik, namun kandungan sagu mengandung lemak jenuh yang sangat sedikit.

"Nah, hal ini membuktikan jika secara keseluruhan nutrisi dalam sagu masih golongkan relatif lengkap, walaupun jumlahnya tidak banyak," pungkasnya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis Hendri SAg, MSi yang juga tergabung dalam Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPPD) mengatakan, ketahanan pangan yaitu kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dari segi jumlah maupun mutunya, termasuk aman, merata dan terjangkau. Artinya secara fisik pangannya ada, secara ekonomi mampu kebutuhan membeli, memenuhi kebutuhan gizi individu, serta aman dikonsumsi.

“Jadi, pengertian pangan yaitu segala sesuatu yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, yang mengandung zat gizi bagi kesehatan,"jelas Hendri mengawali bincang-bincangnya.

Gambar mungkin berisi: Hendri Ongah, lensa kaca mata
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis Hendri SAg, MSi

"Terkait Diversifikasi Konsumsi Pangan, yaitu kondisi tercapainya pola konsumsi pangan yang beragam dan gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan hayati dan norma gizi, sosial, ekonomi, cita rasa, budaya dan agama,” imbuhnya.

Hendri juga turut menjelaskan, konsep seimbang antara konsumsi zat gizi dengan kebutuhan, jumlah antara kelompok pangan, jumlah antar waktu makan untuk hidup sehat didapat dengan konsumsi aneka ragam pangan.

Tambahnya lagi, Diversifikasi Horizontal adalah upaya untuk menganekaragamkan konsumsi pangan dengan memperbanyak macam komoditi pangan dan upaya meningkatkan produksi dari macam-macam komoditi tersebut, sedangkan Diversifikasi Vertikal, upaya untuk mengolah komoditi oangan, terutama non beras sehingga mempunyai nilai tambah dari segi ekonomi, nutrisi maupun sosial.

Selain itu, Hendri juga turut menekankan agar dukungan diversifikasi konsumsi pangan di Kabupaten Bengkalis ini terus ditingkatkan, baik melalui instansi terkait dalam hal ini pemerintah, masyarakat luas, termasuk PKK. Pihak swasta serta pengusaha di bidang pangan juga sangat dialu-alukan dalam pengembangan ketahanan pangan dari sektor sagu ini.

Lain lagi halnya dengan salah seorang tokoh masyarakat di Bengkalis yang berdomisili di Desa Sungai Alam Kecamatan Bengkalis, Syahrul. Pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Bengkalis kedepan mampu mengolah dan memproduksi sendiri makanan-makanan yang diolah dari bahan sagu, seperti memproduksi mie sagu dengan kualitas yang tidak kalah bersaing dari daerah lainnya di Riau, seperti dari Kepulauan Meranti yang dikenal sebagai daerah penghasil sagu terbesar di Riau.

“Saya yakin, apabila lahan pertanian sagu yang ada di Kabupaten Bengkalis ini dikembangkan dengan baik dan maksimal, maka tidak menutup kemungkinan kita mampu menghasilkan aneka ragam makanan yang terbuat dari bahan olahan sagu ini,” harapnya.(marzuli)


 
Berita Lainnya :
  • IKMR Dumai Galang Bantuan untuk Musibah Sumbar
  • Malu Negaranya Dukung Perang Israel di Gaza, Mayor AD Amerika Mundur
  • Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
  • Kepala BKD Riau: Tinggal 6 Orang Lagi, Penetapan NIP PPPK Tahun 2023 Hampir Rampung
  • Bupati Pelalawan Zukri Lantik Sebanyak 280 PPPK Tenaga Guru dan Kesehatan
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 IKMR Dumai Galang Bantuan untuk Musibah Sumbar
    #2 Malu Negaranya Dukung Perang Israel di Gaza, Mayor AD Amerika Mundur
    #3 Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
    #4 Kepala BKD Riau: Tinggal 6 Orang Lagi, Penetapan NIP PPPK Tahun 2023 Hampir Rampung
    #5 Bupati Pelalawan Zukri Lantik Sebanyak 280 PPPK Tenaga Guru dan Kesehatan
    #6 Hadiri Wisuda Ponpes Amanah Tarbiyah Islamiyah, Wabup Husni Narap Lanjutkan ke Sekolah Agama
    #7 Pemkab Siak Beri Kemudahan Layanan Pembuatan E-KTP Bagi Pelajar Usia 17 Tahun
    #8 Bupati Alfedri Lepas 21 Calon Jamaah Haji Asal Sungai Apit.
    #9 Studi Terbaru Sebut Pekerja pada Waktu (shift) Malam Rentan Kena Diabetes dan Obesitas
    #10 Waspada! Hari Ini PLTA Koto Panjang Tambah Tinggi Bukaan Waduk
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved