JAKARTA - Pemahaman mobil bertransmisi otomatis (matik) tak akan mundur saat tanjakan kurang tepat. Pada matik konvensional yang belum dibekali fitur modern seperti hill start assist, mobil memungkinkan mundur saat tanjakan walau posisi tuas transmisi sudah berada di 'Drive' atau 'D' dan putaran mesin idle (pedal gas tidak diinjak).

Saat putaran mesin idle, tuas transmisi di D, dan kondisi jalan rata, mobil matik pada umumnya bakal berjalan merayap ke depan. Saat itu terjadi torsi dan tenaga mesin cukup kuat untuk menggerakkan mobil maju.

Namun pada posisi tanjakan, torsi dan tenaga mesin idle itu belum tentu sanggup menggerakkan mobil maju. Jika tanjakan curam hingga menghasilkan daya gravitasi lebih besar dari torsi dan tenaga mesin idle maka efeknya mobil bakal mundur.

Bambang Supriyadi, Technical Service Division Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor menjelaskan, saat tuas transmisi pada posisi D, mobil matik sebenarnya dapat digerakkan maju atau mundur.

Misalnya, kata dia, saat mobil matik dalam posisi tuas transmisi di D dipaksa didorong ke belakang dengan daya lebih kuat dari torsi dan tenaga mesin idle maka hasilnya mobil bakal mundur juga. Dalam situasi itu, walau terjadi terus-terusan, dikatakan Bambang tidak akan merusak komponen internal transmisi matik.

"Kalau di posisi tanjakan, selain daya [berat] mobil itu ada juga daya sudut. Artinya kemiringan mobil itu membuat daya ke belakang lebih besar, ketika daya majunya lebih sedikit, mobil akan ke belakang bukan maju," jelas Bambang, Kamis (24/7).

Menurut Bambang saat tuas transmisi di posisi D roda tidak terkunci, artinya bisa bergerak maju atau mundur. Pada mobil matik, kata dia, posisi roda terkunci hanya jika tuas transmisi berada di posisi 'Park' atau 'P'.

Cara untuk menahan agar mobil matik tak mundur kala tanjakan walau tuas transmisi di D yaitu mengaktifkan rem parkir (rem tangan) atau menginjak pedal rem. Pengemudi bisa menahan mobil matik tak mundur dengan menggantung pedal gas, namun hal itu tidak disarankan sebab bakal merusak komponen.

(CNN Indonesia)