WHO Sebut Dampak Pandemi Virus Corona Bakal Sampai Puluhan Tahun
Senin, 03-08-2020 - 14:14:45 WIB
RIAUTRUST.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) memperingatkan bahwa pandemi virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 akan berlangsung sangat lama, bahkan bisa puluhan tahun lamanya.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah pertemuan pada 31 Juli 2020. Tedros mengatakan, dampak virus corona bakal dirasakan hingga beberapa dekade mendatang.
“Pandemi adalah krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang,” ujar Tedros dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan WHO.
Hingga saat ini, virus corona telah menewaskan lebih dari 670 ribu orang di seluruh dunia, dengan total infeksi mencapai 17 juta orang. Sejak kemunculannya di Wuhan, China, virus telah menyebar ke hampir wilayah di Bumi, seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, Eropa, Australia, dan Asia, termasuk Indonesia.
Beberapa negara bagian di Amerika Serikat menjadi wilayah yang paling parah dihantam virus corona. Selain AS, Inggris juga masuk dalam deretan negara paling banyak mencatat penularan kasus COVID-19.
Selain berdampak pada sistem kesehatan, virus corona juga membuat ekonomi global nyaris lumpuh karena pembatasan sosial yang diterapkan untuk memutus mata rantai penularan. Beberapa negara bahkan mulai mengalami krisis parah. Belum usai pandemi gelombang pertama, sejumlah negara sudah ketar-ketir menghadapi pandemi gelombang kedua.
Lebih dari 150 perusahaan farmasi di seluruh dunia sedang berusaha menciptakan vaksin virus corona sebagai jawaban untuk mengurangi angka penularan COVID-19. Meski begitu, vaksin virus corona diprediksi WHO baru bisa digunakan pada awal 2021.
Walau seluk beluk virus sudah mulai terungkap, SARS-CoV-2 masih meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab sehingga masyarakat harus tetap waspada dengan bahaya penularannya.
“Hasil awal dari penelitian serologi (antibodi) menunjukkan gambaran yang konsisten, di mana sebagian besar orang di dunia tetap rentan terhadap virus ini, bahkan di daerah yang telah mengalami wabah parah,” kata Tedros, seperti dikutip The Economic Times.
“Banyak negara yang percaya bahwa mereka telah melewati masa terburuk melawan wabah virus corona jenis baru. Beberapa negara yang tidak terpengaruh pada minggu-minggu awal kini telah melihat kembali lonjakan kasus dan kematian.”
[Kumparan]
Komentar Anda :