Breaking News
Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan Bagi Gen Z | Pemerintah Buka Kuliah Gratis Untuk Pekebun Kalapa Sawit Hingga ASN | Semangat Gesa Jalan, Pemprov Riau Mulai Perbaiki Jalan Ahmad Yani Pekanbaru | Indah dan Uniknya Stand Bazar MTQ Kabupaten Siak Tingkat Provinsi Riau di Dumai | Pekan Depan BUMN China ke Riau, Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatera | Dihadiri Ribuan Masyarakat, MTQ XLII Provinsi Riau Dimeriahkan Ustaz Derry Sulaiman Rabu, 24 April 2024

 
Tsunami Sebar Jamur Mematikan, Ilmuwan Khawatir Mewabah di Indonesia
Rabu, 02-10-2019 - 11:09:33 WIB

RIAUTRUST.COM - Para ilmuwan khawatir wabah jamur mematikan serupa dengan yang terjadi pada 1964 di Alaska juga akan melanda kawasan yang disapu tsunami seperti di Indonesia.

Mereka mengungkapkan bahwa gempa besar dahsyat yang melanda Alaska pada saat itu memicu tsunami yang turut mendaratkan jamur tropis mematikan.

Para peneliti meyakini bahwa jamur tersebut kemudian berevolusi untuk berkembang biak di kawasan pantai dan hutan Pasifik Barat Laut.

Lebih dari 300 orang terinfeksi penyakit kriptokokosis, mirip pneumonia, sejak kasus pertama ditemukan di kawasan tersebut pada 1999, yang sekitar 10%-nya berujung fatal.

Jika teori - yang diterbitkan dalam jurnal - benar adanya, dampak yang sama bisa mencapai kawasan lain yang sama-sama pernah tersapu tsunami.

Cryptococcus gattii adalah jamur patogen yang sebagian besar muncul di kawasan bersuhu lebih hangat di dunia, seperti Australia, Papua Nugini, serta sebagian Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan, seperti Brasil.

Para peneliti berteori bahwa jamur itu telah terbawa ke seluruh dunia melalui air pemberat (ballast water) yang digunakan kapal-kapal.

Para ilmuwan mengatakan bahwa usia molekuler jamur yang ditemukan di pantai British Columbia dan negara bagian Washington, Amerika Serikat, dimulai pada waktu yang bertepatan dengan dimulainya pelayaran dari berbagai pelabuhan di Amerika Selatan setelah pembukaan Terusan Panama tahun 1914.

Meski demikian, keingintahuan yang besar terkait jamur tersebut baru muncul ketika kasus infeksi terhadap manusia pertama kali terdeteksi di kawasan itu pada 1999.

Para peneliti kebingungan, bagaimana penyakit itu bisa menyerang orang-orang di kawasan itu, karena - dalam kondisi normal - infeksi tersebut umumnya bermula dengan menghirup spora yang memungkinkan patogen itu menetap di dalam paru-paru.

Dalam penelitian terbaru ini, dua orang ilmuwan menguraikan penjelasan baru tentang bagaimana jamur mematikan itu bisa tersebar luas di hutan yang dekat dengan pantai di sepanjang wilayah Pasifik Barat Laut.

Mereka mengatakan bahwa Gempa Bumi Besar Alaska, dengan kekuatan 9,2 magnitudo pada 1964, memainkan peran kunci.

Sebagai salah satu gempa bumi terbesar yang pernah tercatat di belahan bumi bagian utara, gempa yang mengguncang Alaska bagian tenggara itu menimbulkan tsunami di sepanjang garis pantai kawasan tersebut, termasuk Pulau Vancouver, demikian juga di Washington dan Oregon, AS.

Air dari tsunami itu lantas membawa jamur itu ke daratan, kata peneliti. Jamur itu kemudian `menjajah` tanah dan pepohonan setempat, dan terpapar dengan proses seleksi biologi dan fisik yang justru meningkatkan daya tular dan dosis racunnya.

"Kami mengajukan gagasan bahwa C. gattii mungkin kehilangan banyak kapasitas infeksinya terhadap manusia ketika ia hidup di air laut," kata salah satu penulis penelitian itu, Arturo Casadevall, dari Universitas Johns Hopkins di Maryland, AS.

"Tapi kemudian ketika ia sampai di tanah, amuba dan organisme tanah lainnya memproses jamur tersebut selama tiga dekade atau lebih hingga muncul jamur C. gattii jenis baru yang bersifat jauh lebih patogen terhadap hewan dan manusia," kata dia.

Para peneliti mengatakan bahwa air bah dari tsunami diketahui membawa serta jamur berbahaya. Mereka menunjukkan bukti berupa infeksi kulit dan paru yang invasif pada korban.

Mereka khawatir bahwa di masa mendatang, infeksi lain bisa muncul akibat tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di Indonesia dan Jepang beberapa tahun terakhir.

"Gagasan baru nan besar di sini yaitu tsunami bisa menjadi mekanisme penting di mana patogen menyebar dari lautan dan mulut sungai ke daratan, dan pada akhirnya ke hewan dan manusia," ujar Casadevall.

"Jika hipotesis itu benar, mungkin pada akhirnya kita akan melihat wabah C. gattii atau jamur serupa di kawasan yang tergenang tsunami Indonesia tahun 2004 atau tsunami Jepang tahun 2011," katanya. [Viva]



 
Berita Lainnya :
  • Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan Bagi Gen Z
  • Pemerintah Buka Kuliah Gratis Untuk Pekebun Kalapa Sawit Hingga ASN
  • Semangat Gesa Jalan, Pemprov Riau Mulai Perbaiki Jalan Ahmad Yani Pekanbaru
  • Indah dan Uniknya Stand Bazar MTQ Kabupaten Siak Tingkat Provinsi Riau di Dumai
  • Pekan Depan BUMN China ke Riau, Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatera
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan Bagi Gen Z
    #2 Pemerintah Buka Kuliah Gratis Untuk Pekebun Kalapa Sawit Hingga ASN
    #3 Semangat Gesa Jalan, Pemprov Riau Mulai Perbaiki Jalan Ahmad Yani Pekanbaru
    #4 Indah dan Uniknya Stand Bazar MTQ Kabupaten Siak Tingkat Provinsi Riau di Dumai
    #5 Pekan Depan BUMN China ke Riau, Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatera
    #6 Dihadiri Ribuan Masyarakat, MTQ XLII Provinsi Riau Dimeriahkan Ustaz Derry Sulaiman
    #7 Ketua DPRD Siak Ikuti Pawai Taaruf MTQ XLII Tingkat Provinsi di Dumai
    #8 Pria Solo Ajukan Uji Materi ke MK untuk SIM di Bawah 17 Tahun
    #9 Amalan Rasulullah saat Makkah Diterjang Angin Kencang
    #10 Pemerintah Segera Bentuk Satgas Terpadu Pemberantasan Judi Online
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved