Mendez percaya Khabib bertarung lebih termotivasi untuk menjadi yang terbaik pada kelasnya di UFC. Ia pun menilai tak akan ada pertarungan ulang atau rematch antara Khabib melawan Conor McGregor.

"Sepertinya tidak. (Tujuan) Khabib bukan soal uang. Khabib sudah berkata,'Tidak, pelatih. Dia (Conor McGregor) tak layak mendapatkannya (rematch).' Biarkan ia bekerja seperti biasanya."

"Khabib bukan tentang pertarungan itu. Namun ada kenyataan lainnya, UFC yang menentukan siapa yang akan mereka tawarkan [untuk bertarung]. Anda tidak bisa memilih dan bertarung sesuai yang diinginkan," ujar Mendez dikutip dari BJPENN.

Ia menilai UFC layaknya perusahaan yang menjalankan usaha mereka atas dasar keuntungan dengan menimbang pertarungan yang menurut mereka menghasilkan banyak uang.

"Mereka akan mengatakan petarung-petarung yang siap bertarung, Anda tinggal katakan iya atau tidak. Jika Anda mengatakan tidak, Anda akan ditawarkan pertarungan yang wajib Anda lakukan. Jika Anda menolak, itu semua tertuang dalam kontrak Anda," terang Mendez.

Khabib masih menjalani masa hukuman dari Komisi Atletic Nevada (NSAC) setelah terlibat dalam keributan usai mengalahkan Mcgregor pada duel UFC 229. Dengan larangan tampil selama sembilan bulan, terhitung sejak pelaksanaan UFC 229 pada 6 Oktober 2018, petarung asal Rusia itu baru bisa naik ring pada 6 Juli 2019.

Meski demikian, Khabib kemungkinan bakal absen selama setahun sebagai bentuk protes kepada NSAC dan UFC atas sanksi dua rekannya, Abubakar Nurmagomedov dan Zubaira Tukhugov, selama 12 bulan.

"Kendati mereka [UFC] ingin menggelar pertarungan untuk gelar sementara atau mencabut gelar juara, itu merupakan hak mereka. Mereka tidak akan melakukan sesuatu di luar kontrak."

"Itu yang saya pikirkan. Jadi jika mereka menawarkan kembali Conor [McGregor] dan Khabib mengatakan tidak, saya tak tahu yang akan terjadi. Saya tahu Khabib akan mengatakan tidak, tapi Anda tak akan pernah tahu. Semua bisa terjadi," tutur Mendez.

Cnnindonesia.com