Breaking News
Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab | Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa | Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini | Kejar-kejaran Debt Collector Dengan Pengendara dari Jambi Berakhir Damai | Maju Kembali Pilkada Siak, Alfedri Daftar ke PKB | Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan Bagi Gen Z Kamis, 25 April 2024

 
Cara Pemerintah Stabilkan Rupiah Seperti Buat Bom Waktu
Senin, 14-01-2019 - 08:03:45 WIB

PEKANBARU - Data mengenai penerimaan negara meningkat bukan prestasi yang layak dibanggakan oleh pemerintah. Sebab, penerimaan yang diraih cenderung manipulatif.

Ekonom senior DR Rizal Ramli menjelaskan bahwa penerimaan itu meningkat hanya karena asumsi harga minyak dibuat rendah, yaitu 48 dolar AS per barel di APBN 2018. Sementara asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) mencapai 68 dolar AS per barel atau lebih tinggi dari asumsi dalam APBN 2018.

Selisih antara asumsi APBN dengan pergerakan harga minyak dunia membuat penerimaan negara dari sektor migas otomatis meningkat tajam, baik dari pajak, maupun penerimaan lain non-pajak.

“Itu kok ada yang ngaku-ngaku prestasi hebat soal anggaran? Manipulatif banget sih?” sindir pria yang akrab disapa RR dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (13/1/2019).

Lebih lanjut, dia menyoroti data yang dirilis Bloomberg tentang tax ratio negara-negara di Asia Tenggara. Tax ratio Indonesia sebesar 10,33, berada di bawah negara lain seperti Laos, Filipina, dan Malaysia.

Atas alasan itu, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu meminta pemerintah tidak sesumbar.

Kritik RR terhadap pengelolaan ekonomi negara tidak cukup sampai di situ. RR turut memunculkan data mengenai tax ratio era Jokowi. Dalam grafik tax ratio definisi sempit, grafik secara konsisten bergerak menurun dari tahun 2014 hingga 2019. Sementara grafik tax ratio definisi luas, sempat menurut dari 2014 hingga 2017 dan mengalami kenaikan di tahun 2018.

“Lihat garis hijau, Tax ratio terendah (9,5 persen) tahun 2018 dibandingkan 2015 (11,6 persen) atau ketika  RR Menko tahun 2000 hingga 2001 (12,5 persen). Bahkan setelah ubah definisi (merah), tetap rendah. Itulah mengapa perlu tambah utang terus dengan yield tertinggi di kawasan (8,5 persen), Vietnam hanya 5 persen!” urainya.

Indonesia berhutang dengan yield tertinggi di kawasan Asia Tenggara, yakni 8,5 persen. Hal itu juga yang kemudian membuat lembaga pemberi pinjaman asing dan para bankir senang dengan Indonesia.

”Ya dapat bonus hadiah Menkeu terbaik deh. Rakyat dan bangsa dirugikan trilliunan! Ini kejahatan kerah putih. Rupiah menguat dengan suntikan bunga pinjaman bunga tinggi!” terang RR.

Menurutnya, mengandalkan stabilitas rupiah dengan pinjaman yang semakin besar dan yield yang tinggi memang baik untuk jangka pendek. Tapi untuk jangka menengah, kebijakan ini sangat berbahaya.

“Bagaikan beri ‘bom’ untuk pemerintah berikutnya ! Begini kok dibilang pengelolaan “prudent”, hati-hati? Dimana hati-hatinya? Kalau tax ratio tinggi (15,6 persen sesuai target resmi Presiden Jokowi) baru prudent,” pungkasnya.

[RMOL.co]



 
Berita Lainnya :
  • Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab
  • Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa
  • Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini
  • Kejar-kejaran Debt Collector Dengan Pengendara dari Jambi Berakhir Damai
  • Maju Kembali Pilkada Siak, Alfedri Daftar ke PKB
  •  
    Komentar Anda :

     
    Berita Terkini Indeks
    #1 Kisah Sulit Melaksanakan Haji di Zaman Khalifah Umar Bin Khattab
    #2 Thailand akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Ingin Kalahkan Burj Khalifa
    #3 Hujan Bakal Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini
    #4 Kejar-kejaran Debt Collector Dengan Pengendara dari Jambi Berakhir Damai
    #5 Maju Kembali Pilkada Siak, Alfedri Daftar ke PKB
    #6 Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan Bagi Gen Z
    #7 Pemerintah Buka Kuliah Gratis Untuk Pekebun Kalapa Sawit Hingga ASN
    #8 Semangat Gesa Jalan, Pemprov Riau Mulai Perbaiki Jalan Ahmad Yani Pekanbaru
    #9 Indah dan Uniknya Stand Bazar MTQ Kabupaten Siak Tingkat Provinsi Riau di Dumai
    #10 Pekan Depan BUMN China ke Riau, Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatera
     

    Riautrust.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya

    free html hit counter
     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Riau Region
    + Politik
    + Ekbis
    + Metropolitan
    + Peristiwa
    + Nasional
    + Sport
    + SainsTech
    + Showbiz
    + Mozaik
    + Lifestyle
    + Internasional
    + Indeks
     
     

    Alamat Redaksi/Pemasangan iklan:

     
    Komplek Beringin Indah
    Jalan Kulim No. 121, Pekanbaru, Riau
    (0761)63515 - 0812-76-47104

    iklan_riautrust@yahoo.com
    redaksi_riautrust@yahoo.com
    www.riautrust.com
     
    Copyright © 2023 riautrust.com, all rights reserved